Informasi
yang diperlukan utuk menyusun laporan arus kas umumnya diperoleh dari sumber
-sumber sebagai berikut:
1. Neraca
Komparatif, yang memberikan informasi tentang perubahan dalam aktiva, utang dan
modal selama periode tertentu.
2. Laporan
Laba-Rugi, yang memberikan informasi tentang laba bersih dan komponennya serta
pembayaran dividen selama suatu periode.
3. Informasi
pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan rekening – rekening
neraca yang memberikan informasi tentang sebab – sebab perubahan kas dan setara
kas.
Untuk
menyusun laporan arus kas, baik dengan metode langsung maupun metode tidak
langsung, ditempuh empat langkah sebagai berikut:
1. Menghitung
perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan membandingkan antara saldo
awal dan saldo akhir (neraca). Hasil langkah ini menyajikan kenaikan atau
penurunan bersih kas dan setara kas selama periode berjalan.
2. Menghitung
perubahan bersih setiap rekening neraca selain rekening kas dan setara kas,
yang menjelaskan mengapa rekening kas dan setara kas berubah.
3. Menentukan
arus kas (dipisahkan dari tiga klasifikasi), aktivitas investasi dan pendanaan
bukan kas, dan pengaruh perubahan kurs valuta asing.
4. Menyusun
laporan arus kas atas dasar hasil langkah – langkah sebelumnya.
Perusahaan
harus menyusun laporan arus kas sebagai bagian dari laporan keuangan
tahunannya. Untuk menentukan dan menyajikan arus kas dapat menggunakan salah
satu dari dua metode. Menurut Sofyan
Syafri Harahap (2015:264) metode tersebut yaitu :
1. Metode Langsung (Direct Method)
Pada
metode ini rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan basis akrual
dikonversikan menjadi penghasilan dan biaya dengan basis kas. Arus kas dari
akkrivitas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan (penghasilan) dan beban
(biaya), disesuaikan dengan perubahan rekening aktiva atau utang lancar yang
berkaitan.
Perusahaan
yang melaporkan arus kas dengan metode ini, minimum melaporkan secara terpisah
klasifikasi penerimaan dan pengeluaran operasi sebagai berikut:
a. Kas
diterima dari pelanggan, termasuk pendapatan sewa, lisensi dan semacamnya
b. Bunga
dan dividen yang diterima
c. Kas
dibayarkan untuk pegawai dan pemasok barang dan jasa, termasuk pemasok jasa
asuransi, jasa iklan dan semacamnya
d. Bunga
dan pajak yang dibayarkan
e. Penerimaan
kas dan pengeluaran kas operasi lainnya (bila ada)
2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Dalam
metode ini penyajian dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan
dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam pos – pos yang mempengaruhi
kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan utang
lancar. Aplikasi metode tidak langsung tidak mensyaratkan pembuatan penyesuaian
untuk setiap pos dalam laba – rugi (sebagaimana halnya dalam metode langsung),
namun hanya penyesuaian – penyesuaian yang diperlukan untuk mengkonversikan
laba bersih menjadi aru kas dari aktivitas – aktivitas operasi.
Penyesuaian
yang dilakukan pada metode ini dimaksudkan untuk mengeluarkan :
a. Pengaruh
transaksi bukan kas, seperti depresiasi, amortisasi, penyisihan pajak
ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valas yang belum realisir.
b. Pengaruh
diferel arus kas masa lalu (misalnya perubahan saldo persediaan) dan akrual dan
arus kas yang diharapkan di masa datang (misalnya perubahan piutang atau utang)
c. Pengaruh
semua unsur pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan
pendanaan, seperti laba atau rugi penjualan aktiva tetap.
Perusahaan
dianjurkan untuk melaporakan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan
metode langsung. Alasannya metode langsung tersebut menghasilakn informasi yang
berguna dalam mengestimasi arus kas di masa depan yang tidak dapat dihasilkan
dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai
kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari:
1. Catatan
akuntansi
2. Dengan
menyesuaikan pendapatan, harga pokok penjualan dan pos – pos lain dalam laporan
laba – rugi dengan perubahan rekening lancar, pos bukan kas dan pos lain yang
berkaitan dengan arus kas aktivitas investasi dan pedanaan.
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi tentang arus kas suatu
perusahaan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. Yang
selanjutnya kas tersebut dapat digunakan untuk membeli aktiva tetap yang
diperlukan perusahaan guna menunjang pencapaian tujuan perusahaan.
Laporan
arus kas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Arus Kas dari Aktivitas
Operasi. Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan
apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan
untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari
luar. Sehingga arus kas aktivitas operasi dapat menjadi sinyal bagi investor
mengenai kondisi perusahaan.“Arus Kas Operasi (operating activities)
meliputi kas yang dihasilkan dan dikeluarkan yang masuk dalam
determinasi penentuan laba bersih”.
Comments
Post a Comment