BAB I


PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan wadah investasi bagi pemodal untuk memberikan jasanya telah menjembatani hubungan antara pemilik modal(investor) dengan pencari dana yaitu emiten (perusahaan go publik). Global ekonomi yang bersifat fluktuatif menjadikan informasi keuangan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan bagi pihak luar (Investor, Creditor dan calon Creditor) memiliki peran sebagai dasar pertimbangan apakah investasi yang akan dilakukan dapat memberi keuntungan seperti yang di harapkan selain mengamati pergerakan saham.
 PT. GUDANG GARAM tbk (PERSEROAN) yang semula bernama perusahaan rokok TJAP “ Gudang Garam” Kediri , perseroan adalah kelanjutan dari perusahaan perorangan yang didirikan tahun 1958, pada tahun 1969 berubah status menjadi firma dan pada tahun 1971 menjadi perseroan terbatas. Operasi komersial di mulai tahun 1958. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat di jl.Semampir II/1,Kediri. Jawa Timur serta memiliki pabrik yang berlokasi di Kediri, Gempol, Karanganyar dan Sumenep.perseroan juga memiliki kantor perwakilan yaitu kantor perwakilan di jl.Jendral A, Yani 79, Jakarta dan kantor perwakilan Surabaya di jl.Pengenal 7-15, Surabaya, Jawa Timur.
Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHM/ KMK.10/1990 tanggal 17 Juli 1990, Perseroan telah melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 57.807.800 saham dengan nominal Rp 1.000 (rupiah penuh) per saham.
Dengan surat PT Bursa Efek Surabaya No. 372/D-129/BES/VIII/90 tanggal 21 Agustus 1990 telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (“BES”) sebanyak 96.204.400 saham Perseroan sejak 27 Agustus 1990. Dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S-204/BEJ/VI/92 tanggal 24 Juni 1992, telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (“BEJ”) sejumlah saham yang sama. Dengan surat PT Bursa Efek Surabaya No. 48/EMT/LIST/BES/V/94 tanggal
26 Mei 1994 dan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S- 359/BEJ.I.1/V/1994 tanggal 27 Mei 1994 telah dicatatkan lagi sejumlah 384.817.600 saham Perseroan di kedua Bursa tersebut sehingga seluruh saham Perseroan yang beredar saat itu telah dicatatkan, yaitu 481.022.000 saham.
Dalam tahun 1996 telah dilakukan pemecahan nilai nominal saham (“stock split”) dari Rp 1.000 (rupiah penuh) menjadi Rp 500 (rupiah penuh) per saham dan pengeluaran satu saham bonus untuk setiap saham yang beredar sehingga jumlah saham beredar bertambah dari 481.022.000 menjadi 1.924.088.000. Dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S- 039/ BEJ.I.2/0596 tanggal 24 Mei 1996 dan surat PT Bursa Efek Surabaya No. 31/EMT/LIST/BES/V/96 tanggal 27 Mei 1996 seluruh saham Perseroan yang beredar, yaitu sebanyak 1.924.088.000 saham, telah dicatatkan di kedua Bursa tersebut.
Terhitung sejak tanggal 30 Nopember 2007, BES telah efektif digabung ke dalam BEJ dan selanjutnya BEJ berubah nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan surat PT Bursa Efek Surabaya No. JKT- 026/LIST-EMITEN/BES/XI/2007 tanggal 30 Nopember 2007 saham Perseroan yang sebelumnya tercatat di BES dan BEJ sebanyak 1.924.088.000 saham, efektif tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia terhitung sejak tanggal 3 desember 2007.
Dalam bulan Juni 2013, PT Surya Madistrindo meningkatkan kepemilikannya di PT Surya Mandala Perkasa dengan membeli saham dari pemegang saham nonpengendali. Jumlah yang dibayarkan untuk membeli saham tersebut adalah Rp 1.399 juta.
Berdasarkan akte notaris H. Harjono Moekiran SH tanggal 16 Januari 2013 No. 75, PT Surya Ayammas Perkasa merger dengan PT Surya Madistrindo, dimana PT Surya Madistrindo sebagai entitas yang bertahan dan PT Surya Ayammas Perkasa bubar demi hukum tanpa harus melalui proses likuidasi. Dan pada Per akhir Maret 2014, Perseroan dan entitas anak mempekerjakan 42.761 karyawan.

Namun pada ahir mei 2014 PT. GUDANG GARAM tbk mengurangi jumlah pegawai untuk efesiensi akibat terkendala pengetatan regulasi konsumsi rokok  dan tingginya tarif cukai. Perusahaan telah menyosialisasikan program pension dini sejak awal oktober  dan sudah ad 2.088 karyawan yang mengikuti program tersebut. Kebijakan ini diambil mengantisipasi situasi yang lebih buruk terjadi kerena  pada saat ini pangsa pasar sudah mulai menurun  . Dalam hal ini perluanya pengawasan yang lebih ketat lagi terhadap kinerja keuangan dan kinerja operasional perusahaan karena Tujuan utama investor dalam melakukan investasi adalah untuk memperoleh return (keuntungan) saham yang sangat tinggi.Niswatin(2010) mengatakan bahwa para pemegang saham dan calon pemegang saham menaruh perhatian utama pada tingkat keuntungan , baik sekarang maupun kemungkinan tingkat keuntungan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu sangat penting bagi para investor untuk mengetahui setiap informasi laporan keuangan perusahaan investee.
Penggunaan informasi keuangan melalui laporan keuangan sebagai hasil dari sebuah proses akuntansi dalam perusahaan merupakan suatu informasi yang penting dalam menganalisis keuntungan investasi dalam jangka panjang. Melalui analisis informasi laporan keuangan ini investor akan dapat menilai kemampuan profitabilitas perusahaan, kualitas kinerja manajemen, serta prospek perusahaan di masa yang akan datang.
            Menganalisis laporan keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang terdapat dalam suatu laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan penguraian pos-pos laporan keuangan sehingga menjadi output yang menghasilkan beberapa informasi laporan keuangan dalam siklus akuntansi seperti rugi laba, perubahan ekuitas, neraca dan arus kas. Informasi tersebut baik kuantitatif maupun kualitatif adalah bertujuan untuk mengtahui lebih lanjut mengenai kondisi kuangan suatu perusahaan. Bagi analis keuangan, laporan keuangan merupakan suatu alat penting dalam menganalisi rasio keuangan untuk memprediksi keuntungan investasi dan sebagai alat untuk meghitung rasio keuangan suatu perusahaan.dengan demikian di perlukan analisis laporan keuangan tersebut dengan penilaian dan perhitungan tertentu yang nantinya akan di dapatkan apakah analisis tersebut mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam memutuskan alternatif informasi dalam waktu yang cukup panjang.
Cara untuk mengetahui informasi return saham lebih spesifik adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Ada dua rasio keuangan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah rasio perofitabilitas dan solvabilitas. Karena kedua rasio ini dianggap paling mampu dalam menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Rasio profitabilitas mampu mengukur efesiansi penggunaan aktiva perusahaan dan memberi gambaran tetang efektivitas pengeloaan perusahaan. hal ini ditunjukkan oleh laba yang di hasilkan dari penjualan dan pendapatan dari investasi perusahaan . penngunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan neraca dan laporan laba rugi yaitu dengan net profit margin (NPM) return on equity (ROE),dan return on investment (ROI).
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang mampu mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka panjang maupun jangka pendek apabila perusahaan di bubarkan (dilikuidasi). Rasio solvabilitas yang di gunakan dalam penelitian terhadap PT. GUDANG GARAM tbk dan ANAK PRUSAHAAN adalah debt to equity rasio (DER) dan debt to total asset (DTA)

1.2  RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah penelitian ini adalah
1.      Bagaimana pengaruh profitabilitas dan solvabilitas terhadap return saham
2.      Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap solvabilitas
3.      Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap return saham
4.      Bagaimana pengaruh solvabilitas terhadap return saham

1.3  TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh secara parsial dan simultan rasio keuangan profitabilitas yang meliputi Net Profit Income (NPM),  Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE) dan rasio keuangan solvabilitas yang meliputi  Debt to Equity Ratio (DER), debt to total asset (DTA) terhadap return saham pada PT. GUDANG  GARAM tbk dan ANAK PERUSAHAAN yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

1.4  MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagi penulis dan pembaca yaitu dapat menjadi sarana untuk mengembangkan aspek wawasan ilmu pengetahuan dan aspek terkait dengan penelitian ini.



BAB II
                                                         TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Variabel
INVESTASI DAN PASAR MODAL

Pasar modal(capital market) merupakan pasar untuk berbangai instrument keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan baik surat utang (obligas), saham, reksadana , instrument derivative maupun instrument lainnya (www.idx.co.id).
Investasi dapat di lakukan oleh individu maupn badan usaha (termasuk lembaga perbankan) yang memiliki kelebihan dana. Investasi dapat dilakukan baik di pasa uang maupun di pasar modal ataupun di tempatkan sebagai kredit pada masyarakat yang membutuhkan (taswan dan sholiha 2002:168)

SAHAM
Saham (stock) dapat di definisikan  sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan . dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham (www.idx.co.id)
Menurut Riyanto (2001:240) saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu peseroan terbatas (PT). Jadi dapat dijelaskan bahwa saham adalah surat bukti keikutsertaan dalam permodalan perusahaan dan mempunyai hak atas sebagian kekayaan perusahaan, hal ini berarti kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik perusahaan tersebut, dimana proporsi kepemilikanya sesuai dengan jumlah kepemilikan saham yang dipunya oleh pemegang saham tersebut. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Menurut Riyanto (2008:241) jenis-jenis saham adalah sebagai berikut:
1. Saham Biasa (Common Stock)
Pemegang saham akan mendapat keuntungan pada akhir tahun pembukuan apabila perusahaan tersebut mendapat keuntungan.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen memiliki keistimewaan tertentu dibanding dengan saham biasa. Dalam saham preferen pemegang saham dapat mengambil dividen terlebih dahulu dan selebihnya baru disediakan untuk pemegang saham biasa dan apabila perusahaan dilikuidasi pembagian kekayaan saham preferen didahulukan daripada saham biasa.
3. Saham Kumulatif Preferen (Cummulative Preferred Stock)

Saham preferen kumulatif ini pada dasarnya sama dengan saham preferen. Perbedaannya hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada saham preferen kumulatif. Dalam kumulatif saham preferen ini apabila perusahaan mengalami kerugian dan tidak mendapat dividen, maka dividen itu dapat diminta pada saat perusahaan itu mendapatkan keuntungan.

RETURN SAHAM

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang, 1997). Return saham diperoleh dari selisih kenaikan (capital gains) atau selisih penurunan (capital loss) selama periode tertentu. Return yang diterima oleh seorang pemodal tergantung dari instrumen investasi yang dibelinya atau ditransaksikan. Return sendiri merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return ini digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi juga dipakai sebagai dasar return ekspektasi dan risiko di masa datang. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang (Ang, 1997). Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya telah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return tersebut memiliki dua komponen yaitu current income dan capital gain. Bentuk dari current income berupa keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa dividen sebagai hasil kinerja fundamental perusahaan. Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual dan harga beli saham. Besarnya capital gain suatu saham akan positif, bilamana harga jual dari saham yang dimiliki lebih tinggi dari harga belinya. Return ini dapat dihitung dengan perkalian masing-masing masa depan (outcome) dengan probabilitas terjadinya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut. Pengukuran return saham tersebut diatas menggunakan model rata-rata tertimbang atas tingkat pengembalian yang diharapkan.
Rt = Pt – Pt-1
Pt-1
 Keterangan:
Rt = Return saham pada periode ke-t
 Pt = Harga saham periode pengamatan
 Pt-1 = Harga saham periode sebelum pengamatan

LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan (financial statement) merupakan ikhtisar mengenai
keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan (Wahyuni peni padan.2012).

Menurut Drs. S. munawwir, Akt di dalam bukunya yang berjudul analisa laporan keuangan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat di gunakan sebagai alat untuk berkomunikasi anatara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak- pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. di dalam buku ini di sebutkan bahwa menurut pernyataan Myer dalam buku Financial statement analisy mengatakan bahwa yang di maksud laporan keuangan adalah dua daftar yang di susun oleh akuntan pada ahir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan  dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu ahir-ahir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untu menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak di bagiakn (laba yang di tahan). Dan dalam prisip-prinsip akuntansi Indonesia (IKATAN AKUNTANSI INDONESIA, Jakarta 1974) dikatakan bahwa laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang di muat dalam lampiran –lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana- dana. Untuk perusahaan besar yang banyak pemegang sahamnya , maka disamping laporan keuangan (finansil) termaksud diatas sebaiknya ditambah keterangan-keterangan tentang:
-kondisi dan factor-faktor ekonomi yang mempengaruhi;
-uasaha-uasaha yang lalu, sekarang maupun yang akan datang;
-luasnya produksi;
-kebijakan-kebijakan perusahaan;
-penelitian dan pengembangan;
-marketing dan advertising;
-rencana-rencana dalam belanja modal dan pembelanjaan di masa-masa yang akan datang;
-kebijaksanaan mengenai deviden dan sebagainya;

SOLVABILITAS
Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.suatu perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar smua hutang-hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil dari jumlah hutangnya, maka perusahaan tersebut dalam keadaan insolvable(drs.s munawwir )

Debt to Equity Ratio
 Rasio solvabilitas dalam penelitian ini diukur dalam skala rasio yaitu Debt to Equity Ratio (DER). Ratio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan tergantung kepada dana para kreditur dibandingkan dana yang disediakan pemilik. Pada umumnya, kreditur atau calon kreditur memerlukan informasi berapa dana para pemilik sebagai dasar menentukan tingkat keamanaan kreditur. Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan bahwa struktur modal lebih banyak memanfaatkan hutang dibandingkan dengan modal sendiri. Hal ini yang nantinya akan menurunkan minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan karena investor tidak ingin menanggung risiko yang besar karena perusahaan mempunyai tanggungan hutang yang besar, dan akhirnya akan menurunkan harga saham yang nantinya akan berimbas pada menurunnya return yang diterima oleeh para pemegang saham (nova yunita).

Debt to total asset
Rasio debt to total asset merupakan rasio perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dengan jumlah seluruh  aktiva di ketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari dari keseluruhan aktiva yang di belanjai hutang . rasio ini dapat di hitung melalui rumus yaitu:
Total debt to total asset ratio= total hutan  (van horne 2005:234). This ratio shows the percentage of assets that are being financed by creditors (instead of business owners). General no more than 50% of business’ asset should be financed by debt. It is computed dividing total debt by total assets. The degree of leverage of the companies is indicated by this ratio. The higher the percentage of debt to total aasets, the greater the risk that the business my be unable to meet its maturing obligation and vice versa is also true(Nyabwanga, Robert Nyamao 2013)


PROFITABILITAS

Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan di ukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif , dengan demikian profitabilitas perusahaan dapat di ketahui dengan memperbandingkan antara laba yang di peroleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut (drs. S. munawwir )


Net Profit Margin
 Net Profit Margin (NPM) merupakan perbandingan antara laba setelah pajak (EAT) dengan penjualan. Net Profit Margin (NPM) termasuk dalam salah satu rasio profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap penjualan. Rasio ini memberikan gambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai presentase dari penjualan. Net Profit Margin juga digunakan untuk mengukur seluruh efisiensi, baik prodksi, administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga maupun manajemen pajak (Prastowo, 1995). Semakin tinggi rasio Net Profit Margin (NPM) berarti laba yang dihasilkan oleh perusahaan juga semakin besar maka akan menarik minat investor untuk melakukan transaksi dengan perusahaan yang bersangkutan. Karena secara teori jika kemampuan emiten dalam menghasilkan laba semakin besar maka harga saham perusahaan di pasar modal juga akan mengalami peningkatan yang nantinya akan berimbas pada return yang meningkat untuk para pemegang saham.

Net profit margin it is measure the relationship between net operating profit and sales of a firm. It is computed by using the following formula:
                                                       Net operating profit *100
                        Net proit margin=           sales
                                                          
It indicated the effiency of management to operate the firm successfully in relation  to earned revenues  and all types of costs associated with it a reasonable level ao risk and uncertainty. The hight net profit ensures good return to the owners and enables an company to maintain its survival stability in adverse economic condition like declining selling price, rising cost of production , falling demand etc. a rea;ittively low net ratio gives the opposite picture. However, a company with  a low net profit margin may earn a high rate of return on its investment if it has a high inventory turnover  (Nyabwanga, Robert Nyamao 2013)
Return On Equity Return on equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. Return on equity (ROE) untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas modalnya sendiri. Menurut Harahap (2001) dalam Rinati (2008) ROE digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Angka tersebut menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham. ROE diukur dalam satuan persen. Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar, karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cenderung naik.

Return On Investment (ROI)
Return on investment atau pengembalian investasi, bahwa di beberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan return on total asset (ROA). ROA ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan (Fahmi, 2012, h.98). return on asset it is an overall measure of profitability. It is comuted by dividind net income by average assets. The return o asset must be positive and some authors consider the standard figure of ROA 10%-12%.
                        ROA= net profit after taxes  *100  ()
                                    Average total assets





2.2 tinjauan penelitian terdahulu

PENELITI DAN TAHUN
VARIABLE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Raharjo (2006)
ROE dan PBV
Return On Equity (ROE) memiliki pengaruh signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.
Basuki (2006)
ROA ROE DAN PBV




Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Price to Book Value (PBV) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham.
Ary Kurniawan (2011)
ROI ROE NPM dan EPS
Return On Invesment (ROI) mempunyai pengaruh terhadap Return Saham, Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh terhadap Return Saham, Net Profit Margin (NPM) mempunyai pengaruh terhadap Return Saham, Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh terhadap Return Saham,
Astria Novita (-)
DER DTA ROI dan ROE
Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap  Return Saham,  debt to total asset (DTA) tidak berpengaruh terhadap return saham, Return On Invesment (ROI) mempunyai pengaruh terhadap Return Saham, , Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh terhadap Return Saham.
Wahyuni Peni Padan (2012)
PBV PER dan DER
Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) dan Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return saham.


Comments